Dengan perubahan gaya hidup yang serba digital, maka banyak segi kehidupan kita pun bersentuhan dengan internet. Mulai dari mencari hiburan, pesan makanan, belanja pakaian, membayar tagihan, mengulik berbagai informasi serta mengelola bisnis pun juga sedikit demi sedikit menggunakan media internet.
Kesenangan berselancar di dunia digital tentu perlu disertai kewaspadaan, karena berbagai jenis kejahatan pun dapat terjadi di sini. Mulai dari e-commerce besar di Indonesia, BUMN, dan juga instansi pemerintah pernah mengalami peretasan dan data pengguna di dalamnya dijual secara bebas.
Bentuk kejahatan di internet terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
- Phishing: tindakan mengelabui demi mendapatkan informasi data pribadi seseorang, seperti nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, data akun serta data finansial.
- Hacking: tindakan mencari celah pada sistem komputer atau jaringan komputer untuk mengambil alih sebagian data atau keseluruhan sistem.
- Deface: tindakan meretas sebuah website untuk mengubah tampilan semua web page atau di bagian tertentu saja, seperti penggantian font, teks yang berubah atau display iklan yang mengganggu.
- Carding: tindakan mencuri nomor kartu kredit, memastikan aktivasi kartu, dan dipakai untuk membeli produk gift card prabayar yang kemudian produknya dijual kembali.
Tentu Anda tidak ingin unit bisnis Anda juga terdampak oleh berbagai bentuk kejahatan di internet. Oleh sebab itu setiap penggunaan internet juga perlu disertai penggunaan sistem keamanan jaringan, yaitu sebuah sistem yang bertugas mencegah dan mengidentifikasi pengguna yang tidak terdaftar dalam jaringan komputer. Dengan menggunakan sistem keamanan jaringan, maka Anda dapat menghentikan tindakan penyusupan pada sistem jaringan komputer di unit bisnis Anda.
Terdapat beberapa jenis sistem keamanan jaringan yang dapat Anda gunakan dalam unit bisnis Anda sebagai berikut:
- Enkripsi: tindakan mengonversi suatu informasi data menjadi acak layaknya kode rahasia, sehingga mengaburkan data yang dikirim, diterima, atau disimpan. Pesan yang terdapat dalam file terenkripsi ini disebut sebagai “plaintext” atau teks polos, sedangkan dalam bentuk terenkripsi pesan tersebut disebut sebagai “ciphertext” atau teks yang disandikan.
- Autentikasi: tindakan permintaan validasi identitas pengguna sebelum mengakses sistem tertentu. Umumnya proses autentikasi menggunakan nama dan password, sidik jari atau retina dari pengguna yang menjadi penanda seseorang tersebut diperkenankan masuk ke sistem atau tidak.
- VPN (Virtual Private Network): teknologi yang digunakan untuk mengamankan koneksi internet dengan cara mengalihkan dan mengenkripsinya dengan jaringan pribadi. Dengan menggunakan VPN, riwayat di internet tidak dapat diakses oleh orang lain.
- DMZ (De-Militerized Zone): teknologi firewall yang mengamankan server internal dari tindakan hacking melalui internet namun tetap memberikan akses menuju server pada jaringan DMZ.
Berbagai jenis sistem keamanan jaringan di atas cukup mampu untuk memproteksi jaringan yang Anda miliki. Namun penggunaan sistem keamanan pun belum tentu sepenuhnya aman secara sempurna dan tanpa celah. Dengan kemampuan hacking yang terus berkembang maupun kelalaian dalam penggunaan internet mampu menjadi celah terjadinya berbagai tindakan kejahatan di internet.
Melihat adanya berbagai kemungkinan celah dari sistem keamanan jaringan, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan peningkatan sistem keamanan jaringan. Hal yang juga penting adalah mengedukasi pengguna sistem keamanan jaringan pada unit bisnis Anda, mengenai tindakan yang memberikan celah peretasan jaringan.
Tentu dalam membangun sistem keamanan jaringan yang tepat dan terus menerus ditingkatkan kualitasnya, Anda membutuhkan partner yang tepat. Telkom Digital Wholesale Service merupakan partner terbaik untuk membangun sistem keamanan jaringan pada unit bisnis Anda dan memberikan penjelasan edukatif bagi Anda maupun partner bisnis Anda.